Saturday, September 26, 2015

Hasil Kualifikasi MotoGP Aragon 2015, Marquez Pole Position

Hasil Kualifikasi MotoGP Aragon 2015, Marquez Pole Position
Hasil kualifikasi MotoGP Aragon 2015 telah menempatkan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, sebagai yang tercepat sekaligus memastikan akan memulai balapan seri keempat belas MotoGP di Motorland dari posisi pole position. Pembalap berkebangsaan Spanyol ini sukses mencetak waktu terbaiknya 1 menit dan 46,635 detik.
Sementara di urutan kedua kualifikasi MotoGP Aragon ditempati oleh pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, dengan mencatatkan waktu terbaiknya 1 menit dan 46,743 detik. Meski pembalap berjuluk X-Fuera sukses mendominasi sesi pembuka MotoGP Aragon 2015, nampun tampaknya tidak mampu mempertahankan tren positif.
Sedangkan di posisi ketiga dihuni pembalap pabrikan Ducati, Andra Iannone, yang berhasil menorehkan catatan waktu 1 menit dan 47,178 detik. Pembalap berkewarganegaraan Italia ini berhasil merangsek posisi tiga besar kualifikasi MotoGP Aragon 2015 setelah sebelumnya hanya mampu berada di empat besar.
Di tempat keempat, Pol Espargaro dari tim Monster Yamaha Tech 3 sukses naik peringkat setelah meraih waktu terbaiknya 1 menit dan 47,334 detik. Sedangkan Dani Pedrosa, yang sempat menguasai sesi latihan bebas keempat harus puas berada di urutan kelima setelah mencetak waktu 1 menit dan 47,357 detik.

Hasil Kualifikasi MotoGP Aragon 2015

Pos.PembalapTeamWaktu
1Marc MARQUEZRepsol Honda Team1’46.635
2Jorge LORENZOMovistar Yamaha MotoGP1’46.743
3Andrea IANNONEDucati Team1’47.178
4Pol ESPARGAROMonster Yamaha Tech 31’47.334
5Dani PEDROSARepsol Honda Team1’47.357
6Valentino ROSSIMovistar Yamaha MotoGP1’47.492
7Aleix ESPARGAROTeam SUZUKI ECSTAR1’47.573
8Cal CRUTCHLOWLCR Honda1’47.574
9Danilo PETRUCCIOcto Pramac Racing1’47.775
10Bradley SMITHMonster Yamaha Tech 31’47.830
11Yonny HERNANDEZOcto Pramac Racing1’48.556
12Maverick VIÑALESTeam SUZUKI ECSTAR1’48.648
13Andrea DOVIZIOSODucati Team1’48.294
14Scott REDDINGEG 0,0 Marc VDS1’48.674
15Eugene LAVERTYAspar MotoGP Team1’49.035
16Nicky HAYDENAspar MotoGP Team1’49.102
17Stefan BRADLAprilia Racing Team Gresini1’49.109
18Mike DI MEGLIOAvintia Racing1’49.253
19Hector BARBERAAvintia Racing1’49.426
20Jack MILLERLCR Honda1’49.436
21Alvaro BAUTISTAAprilia Racing Team Gresini1’49.437
22Loris BAZForward Racing1’49.496
23Karel ABRAHAMAB Motoracing1’49.761
24Alex DE ANGELISE-Motion IodaRacing Team1’50.134
25Toni ELIASForward Racing1’50.755

Hasil FP4 MotoGP Aragon 2015

1 Dani PEDROSA Repsol Honda Team 1’48.058
2 Jorge LORENZO Movistar Yamaha MotoGP 1’48.074
3 Marc MARQUEZ Repsol Honda Team 1’48.148
4 Andrea IANNONE Ducati Team 1’48.429
5 Andrea DOVIZIOSO Ducati Team 1’48.629
6 Valentino ROSSI Movistar Yamaha MotoGP 1’48.673
7 Aleix ESPARGARO Team SUZUKI ECSTAR 1’48.697
8 Danilo PETRUCCI Octo Pramac Racing 1’48.784
9 Maverick VIÑALES Team SUZUKI ECSTAR 1’48.989
10 Cal CRUTCHLOW LCR Honda 1’48.991
11 Bradley SMITH Monster Yamaha Tech 3 1’49.173
12 Scott REDDING EG 0,0 Marc VDS 1’49.176
13 Yonny HERNANDEZ Octo Pramac Racing 1’49.235
14 Pol ESPARGARO Monster Yamaha Tech 3 1’49.300
15 Loris BAZ Forward Racing 1’49.920
16 Nicky HAYDEN Aspar MotoGP Team 1’50.006
17 Eugene LAVERTY Aspar MotoGP Team 1’50.100
18 Hector BARBERA Avintia Racing 1’50.138
19 Alvaro BAUTISTA Aprilia Racing Team Gresini 1’50.147
20 Mike DI MEGLIO Avintia Racing 1’50.154
21 Stefan BRADL Aprilia Racing Team Gresini 1’50.215
22 Jack MILLER LCR Honda 1’50.647
23 Alex DE ANGELIS E-Motion IodaRacing Team 1’51.012
24 Toni ELIAS Forward Racing 1’51.385
25 Karel ABRAHAM AB Motoracing 1’52.332
Demikian hasil kualifikasi MotoGP Aragon 2015, Anda juga bisa melihat hasil FP1, FP2 dan FP3 dengan mengklik masing-masing tautan. Pastikan Anda menjadi saksi mata balapan motor paling bergengsi MotoGP di Aragon esok, Minggu (27/9/2015) yang akan disiarkan secara langsung oleh stasiun Trans7 mulai pukul 17.00 WIB.

Rere Regina Malas Tanggapi Isu Rekayasa dalam Retaknya Rumah Tangga Charly

Meski gugatan cerai Regina Irawan terhadap Charly sudah dicabut, namun ternyata kabar rekayasa perceraian masih saja menyelimuti keduanya. 

Rere Regina sebagai orang yang pernah disangkut pautkan dalam retaknya rumah tangga keduanya, malas menanggapi hal tersebut. 

"Itu urusan mereka. Kalau mau settingan nggak usah bawa-bawa orang," katanya saat ditemui di kawasan Trans TV, Jakarta Selatan, belum lama ini. 

Menurutnya dengan adanya kabar Rere Regina sebagai orang ketiga sudah sangat mengganggu keluarganya. 

"Keluarga aku juga jadi banyak ditanya orang. Nama aku juga jadi ikutan jelek," paparnya lagi. 

Rere Regina dahulu adalah artis yang berada di bawah naungan manajemen Charly. Namun belakangan, kabar menikah siri antara Rere dengan Charly sempat membuat hubungan rumah tangga Charly dan Regina memanas. 

sumber :link

Rere Regina Buka Suara Soal Isu Sudah Ditiduri oleh Charly Setia Band

Rere Regina diketahui telah melaporkan istri Charly yakni Regina ke Polda Metro Jaya. Di sana pula, ia ditanyai oleh wartawan terkait sejauh mana hubungannya dengan Charly selama ini. 

Bahkan, berhembus kabar yang menyebutkan kalau dirinya sudah pernah ditiduri oleh pentolan Setia Band tersebut. Lantas, bagaimana tanggapan Rere? "Ya itu nggak bisa aku bilang ya (hubungan
seks)," ucapnya. 

Pengacara Rere yakni Toto Ruhanto langsung buru-buru membantahnya. "Nggak ada lah," katanya. Selain itu, Rere juga membantah isu yang mengatakan kalau dirinya pernah mendapatkan tindak kekerasan dari Charly. 

"Tidak ada (kekerasan)," imbuh Toto. Sementara itu, Rere sendiri kerap kali diisukan menjadi orang ketiga di balik retaknya pernikahan Charly dan Regina. Ia membantah isu tersebut dengan mengatakan kalau hubungannya dengan Charly hanya sebatas hubungan kerja semata

Friday, September 25, 2015

Lakukan Pelecehan Seksual, Pangeran Saudi Ditangkap

Di tengah gonjang ganjing insiden Mina, terbetik kabar  salah satu Pangeran Arab Saudi, Majed Abdulaziz Al-Saud  telah ditangkap kepolisian Los Angeles, Amerika Serikat dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap pelayannya.

Situs berita Daily Mail pada Jumat, 25 September 2015, mengabarkan, Pangeran Majed Abdulaziz Al-Saud memaksa salah satu pelayannya untuk memuaskan nafsunya di kediamannya di Beverly Glen, Beverly Hills, Los Angeles. Namun perempuan tersebut tak terima. Ia berusaha kabur dan berteriak meminta tolong. 

Tennyson Collins, tetangga Al-Saud mengaku melihat seorang perempuan dalam keadaan berdarah berteriak minta tolong dan memanjat ke atap rumah untuk menyelamatkan dirinya, Rabu malam, 24 September 2015.

Ia lalu melaporkan kejadian itu pada polisi. Tidak lama kemudian polisi datang dan langsung memeriksa serta mengawal lebih dari 20 pelayan yang ada di rumah mewah tersebut.

Atas dugaan itu, Al-Saud yang berusia 28 tahun, dijatuhi hukuman denda sebesar US$300.000 dan wajib menghadiri pengadilan pada 19 Oktober mendatang.

Pihak kepolisian menyatakan walaupun Al-Saud merupakan seorang Pangeran Saudi, namun ia tidak memiliki kekebalan apapun terhadap kasus ini.

Rumah seharga US$37.000.000 itu termasuk salah satu rumah eksklusif termahal di dunia. Menurut tetangga, rumah tersebut telah disewa selama seminggu oleh orang asing. 

Arab Saudi Harus Cepat Tanggap atas Tragedi Mina

Penyebab terjadinya peristiwa saling dorong  dan saling desak pada jemaah haji di Mina, Kamis, 24 September 2015 masih menjadi misteri. Pemerintah Saudi hingga Jumat malam, 25 September 2015, belum memberikan pernyataan resmi, mengenai penyebab peristiwa, juga berapa jumlah korban dan dari negara mana mereka berasal.

Sikap pemerintah Saudi yang masih belum memberikan kejelasan tentang penyebab  insiden dan data korban hingga lebih dari 24 jam setelah kejadian membuat sejumlah negara kecewa. Saudi dianggap menyembunyikan dan menutupi peristiwa yang sesungguhnya.

Iran, negara dengan korban terbanyak,  mengatakan pemerintah Saudi tak kompeten, dan mendesak agar penyelidikan mengenai penyebab kejadian segera dilakukan. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada Kamis, 25 September 2015 menegaskan tragedi Mina terjadi karena mismanajemen dan ketidakmampuan mengelola sehingga ibadah berubah menjadi bencana.

Dari Indonesia, Wakil Ketua DPR RI, Hidayat Nur Wahid juga menyayangkan insiden tersebut. Menurut Hidayat,  sumber persoalan yang sebenarnya adalah pembenahan pelayanan haji pada pemerintah Saudi. Pasalnya, pemerintah Saudi dipandang sangat mampu secara finansial, tetapi belum banyak fasilitas penunjang yang memadai.

Tak hanya dari Iran dan Indonesia, pemerintah Nigeria juga menyesalkan sikap pemerintah Saudi yang tak kunjung memberi pernyataan resmi. Nigeria juga menolak pernyataan pejabat Saudi yang mengatakan jemaah haji tak mengikuti petunjuk sesuai instruksi sehingga insiden itu terjadi.

Sementara itu sejumlah konsulat dari negara asing masih terus mencari warga mereka yang kemungkinan menjadi korban dari tragedi tersebut.  Para konsulat yang berasal dari Pakistan, Iran, India, Indonesia dan sejumlah negara lain terus mencari tahu, berapa jumlah korban dari negara masing-masing. Konsulat turun tangan mendata dan mencari sendiri korban dari negara masing-masing karena pemerintah Saudi tak memberikan daftar resmi tentang korban.

Kelambanan dan ketertutupan pemerintah Saudi  diakui oleh pihak berwenang di Indonesia. Tim Pengawas Haji Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyesalkan ketertutupan sikap pemerintah Saudi yang hanya menyampaikan jumlah total korban. Namun tidak memberikan rincian dari mana korban berasal.

"Sementara, negara-negara korban belum pernah diumumkan. Bahkan, jenis kelamin para korban saja pun tidak disampaikan," ujar Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, melalui pesan singkatnya pada Jumat, 25 September 2015, sebagaimana dikutip dari laman resmi Dpr.go.id.

Tak hanya soal jumlah korban yang belum terjawab. Asal muasal terjadinya peristiwa juga tak terjawab tuntas. Kementerian Kesehatan Saudi Arabia Khalid bin Abdulaziz Al-Falih menuding kesalahan ada pada jemaah haji yang tidak mematuhi aturan  yang diberlakukan pemerintah Saudi. Ia juga mengatakan , insiden tersebut terjadi atas kehendak Tuhan. 

Pernyataan Kementerian Kesehatan diperkuat oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi. Juru bicara Kementerian, Mayor Jenderal Mansour al-Turki mengatakan, kerusuhan disebabkan karena terjadinya pertemuan dua gelombang manusia dipersimpangan.  Akibat pertemuan saling berhadapan itulah terjadi saling desak dan saling dorong antar mereka.  Ia juga mengatakan, cuaca yang sedang panas tinggi dan sakit kepala yang diderita jemaah haji memicu terjadinya kerusuhan saat mereka berpapasan di persimpangan. 

Namun pernyataan para pejabat Saudi justru dibantah oleh jemaah haji. Mereka yang berhasil selamat dari tragedi tersebut mengatakan, pemerintah Saudi tak becus mengatur jemaah. Polisi yang mereka kerahkan tak bisa berkomunikasi dengan baik pada jemaah yang datang dari berbagai negara.  Jemaah juga mengatakan polisi bersikap rasis dan melecehkan. 

Ahmed Abu Bakar, seorang jemaah asal Libya yang berhasil selamat mengungkapkan kekecewaannya. “Ada kerumunan saat itu, polisi sudah menutup semua pintu masuk dan keluar kemah Jemaah, dan hanya membiarkan satu pintu yang terbuka. Saya melihat ada mayat di depan saya serta banyak orang lain yang terluka dan menderita,” kata pria berusia 45 tahun itu seperti dikutip dari The Guardian, 25 September 2015.

Menurut Ahmed, polisi yang  berada disana saat itu tidak berpengalaman, bahkan mereka tidak mengenal jalur jalanan dan tidak bisa mengatur kerumunan ribuan hingga jutaan orang yang saat itu berada disana

Saksi mata lainnya, Mohammed Hasan yang berasal dari Mesir mengaku marah dengan perlakuan petugas keamanan yang tak bisa apa-apa, namun berbicara dengan kalimat rasis. “Saya mendengar mereka mengatakan, ‘ayo angkat si Mesir ini.’ Kami datang untuk berziarah, kami tak meminta apa-apa,” kata Hasan yang mengaku takut untuk kembali lagi.

Saat kejadian, kurang lebih  dua juta jemaah haji berada di sekitar lokasi untuk melakukan salah satu prosesi ibadah haji, yaitu melontar jumrah. Saat itu, cuaca di Mekah dan sekitarnya memang sangat panas dan suhu mencapai 46’ Celsius. 

Insiden ini bukan yang pertama terjadi. Namun sejak peristiwa kecelakaan jemaah haji sembilan tahun yang lalu, pemerintah Saudi terus melakukan pembenahan infrastruktur demi menyambut jutaan tamu Allah yang datang setiap tahun untuk menunaikan rukun Islam kelima. Setiap tahun, kedatangan tamu Allah ini juga mendatangkan keuntungan ekonomi hingga miliaran dolar bagi pemerintah Saudi.

Putra Mahkota Saudi Arabia Pangeran Muhammad bin Nayyaf, yang bertanggung jawab dalam urusan haji, mengatakan telah memulai penyelidikan. Seperti dikutip dari BBC,Jumat, 25 September 2015. Ia menjanjikan akan memberikan laporan secepatnya. 

Pemimpin utama Saudi, Raja Salman, juga mengatakan telah memberikan instruksi pada pihak yang berwenang untuk melakukan evaluasi dan meninjau pelaksanaan ibadah haji sehingga bisa ditata lebih baik dan benar-benar aman bagi seluruh jemaah. 

“Kami meminta pihak berwenang untuk melakukan pembenahan manajemen untuk memastikan, bahwa setiap tamu Allah yang datang, bisa melaksanakan ritual dengan kemudahan dan kenyamanan,” kata Raja Salman. 

Identifikasi korban Mina dipercepat

Upaya mengindentifikasi korban meninggal dunia maupun luka-luka dalam peristiwa berjejal-jejal dalam prosesi ibadah haji di Mina dipercepat.
Para pejabat Arab Saudi berjanji akan mempercepat proses identifikasi baik korban meninggal dunia maupun luka-luka, dengan bantuan pihak terkait dari negara-negara asal jemaah haji.
Panitia penyelenggara haji dari berbagai negara, antara lain Indonesia, India, Pakistan dan Turki aktif membantu mengindentifikasi korban luka-luka yang dirawat di beberapa rumah sakit. Belasan jemaah Indonesia diketahui termasuk di antara 830 orang yang luka-luka



.Seorang pejabat Pakistan mengatakan lebih dari 230 jemaah haji dari negara itu masih hilang sejauh ini.
Ditambahkan penyelidikan mengenai pangkal persoalan tragedi yang menyebabkan 717 jemaah meninggal dunia itu juga sedang dilakukan.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Arab Saudi Khaled al-Falih menuding jemaah turut punya andil dalam tragedi itu dengan mengatakan bahwa bila mereka "mengikuti instruksi, insiden seperti itu bisa dicegah."
Namun Iran menuntut tanggung jawab Arab Saudi atas bencana itu.

Gempa di Sorong Berlangsung 15 Menit dan Rusak Belasan Rumah

Belasan rumah warga Kota Sorong Provinsi Papua Barat, rusak akibat guncangan gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter pada Jumat (25/9/2015) dini hari pukul 01.06 WIT.

Yance Asmuruk (32) Warga Jalan F Kalasuat Remu Utara Kota Sorong yang dihubungi dari Manokwari, Jumat, mengatakan bahwa belasan rumah warga mengalami kerusakan akibat gempa bumi itu.

Ia mengatakan, gempa kurang lebih 15 menit tersebut juga membuat warga kota dan Kabupaten Sorong panik dan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

"Belum diketahui berapa jumlah rumah warga Kota Sorong yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Khusus di kawasan Remu ada belasan rumah warga mengalami kerusakan retak tembok akibat gempa itu," katanya.

Dikatakan, belum terdengar ada korban jiwa akibat gempa itu. Namun ada beberapa warga yang sempat dilarikan ke RSUD setempat untuk mendapat perawatan akibat terjatuh karena panik saat lari keluar rumah. 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, Deny Putirai yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan lokasi gempa berkekuatan 6,8 SR itu berpusat di timur laut Kota Sorong.

"Lokasi gempa 0.59 LS dan 131.27 BT yang berjarak 31 kilometer di timur laut Kota Sorong. Kedalaman gempa 10 km yang guncangannya terasa di beberapa kabupaten terdekat termaksud Kabupaten Manokwari," ujarnya.

Gempa itu, kata dia, tidak berpotensi tsunami namun masyarakat di sekitar pusat gempa diminta untuk waspada kemungkinan terjadinya gempa susulan.

sumber:link

Gempa 6,8 SR, Sorong Gelap Gulita

 Gempa berkekuatan 6.8 skala richter (SR) mengguncang Kota Sorong, Papua Barat.


Menurut informasi yang didapat dari laman BMGK, gempa terjadi sekitar pukul 23.53 WITA. Gempa terjadi di 31 km Timur Laut dengan kedalaman 10 kilometer.
Warga di Provinsi Papua Barat, ini seperti dilansir Antara, panik ketika gempa berkekuatan 6,8 skala Richer mengguncang daerah itu pada Jumat dinihari pukul 01.06 WIT.
"Warga panik dan keluar rumah karena takut bangunan rumah ambruk," kata Aufrida Marisan Warga Kabupaten Manokwari Selatan.
Ia mengatakan, warga Kabupaten Manokwari panik dan keluar rumah sebab pengalaman gempa sebelumnya banyak rumah warga yang ambruk.
Namun belum diketahui, adanya laporan korban maupun kerusakan akibat gempa tersebut. Belum diketahui juga apakah gempa tersebut berpotensi tsunami.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Manokwari Deny Putirai yang dikonfirmasi Antara mengatakan lokasi gempa berpusat di dekat Kota Sorong, Papua Barat.
Ia mengatakan, lokasi gempa 0.59 LS dan 131.27 BT yang berjarak 31 kilometer timur laut Kota Sorong, Papua Barat.
"Kedalaman gempa 10 km tidak berpotensi tsunami namun masyarakat diminta untuk waspada kemungkinan terjadinya gempa susulan," ujarnya.
Ini adalah gempa yang kesekian kalinya menimpa gugusan kepala burung Papua. Rabu, 17 Juni 2015, lalu, BMKG Wilayah V Jayapura, Papua juga melansir gempa 4,1 skala Richter (SR) mengguncang Kota Sorong, Papua Barat, pada Selasa malam sekitar pukul 20.48 WIT.
Gempa tersebut berlokasi di 0.72 Lintang Selatan dan 131,28 Bujur Timur dengan jarak 17 kilometer (KM) arah timur laut Kota Sorong, Papua Barat dengan kedalaman 6 KM.

Korban Mina,Meninggal dalam Posisi Berdoa

Tak ada yang bisa menaksir kapan ajal menjemput. Termasuk pada apa yang dialami ratusan jemaah haji di Mina, Arab Saudi. 

Kamis, 24 September 2015, terjadi musibah saat jemaah akan melakukan ritual lempar jumrah di jalan 204, dekat persimpangan jalan nomor 223 Mina. Entah bagaimana, dua kelompok besar peziarah bertemu di persimpangan jalan besar. Desakan dan saling dorong tak terelakkan.
Cuaca yang panas, saling dorong, lelah dalam berdesak-desakan, membuat ratusan orang tewas dalam insiden tersebut. Setidaknya hingga saat ini 717 orang dinyatakan tewas dan 800 orang lainnya luka-luka.
Dari foto-foto kondisi jamaah akun twitter resmi Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Kerajaan Saudi Arabia @KSA_998, terdapat satu foto yang mengetuk hati. Sebuah foto menunjukkan jenazah seorang pria yang terbujur kaku, namun posisinya masih dalam keadaan berdoa.
Tangan kanan pria tersebut tampak menadah, begitupun tangan kirinya. Seperti sedang bermunajat saat maut menjemputnya.
Tragedi Mina tersebut menjadi kejadian terparah setelah 25 tahun. Kejadian serupa yang pernah terjadi pada tahun 1990, saat 1.400 jemaah haji tewas akibat berdesakan di terowongan Mina